Meledaklah dalam
celanaku.
Hancurkan dinding
waktu yang membatu di dalam mataku.
Dulu kau pernah
datang membawakanku sekarung petasan
yang katamu
kauangkat dari lumpur kenangan.
"Ini petasan
kuangkat dari lumpur genangan yang
kau kuburkan
dalam-dalam karena tak tahan
melihat peliknya
kehidupan.
Memang agak
sedikit basah tapi masih bisa dibakar asal dikeringkan."
Begitulah,
petasan itu masih kusimpan dalam kamarku.
Pulanglah, aku
ingin membakarnya bersamamu.
Desember 2013